Selasa, 14 September 2010

Hikmah Silaturahmi


“Tali Silaturahmi”
Menurut Rasulullah, Allah SWT akan melapangkan rezeki orang yang
suka menyambung tali silaturahmi. Allah juga akan memanjangkan umur
kepadanya
Muhammad Baqir ra pernah mendapat wasiat dari ayahnya (Imam Zainul
Abidin, ra). Ia (kata Baqir) telah berwasiat kepadaku, “Janganlah
duduk bersama lima jenis manusia. Jangan berbicara kepada mereka,
bahkan jangan berjalan bersama mereka, meskipun tidak disengaja.
Pertama, Orang Fasik. Karena ia akan menjualmu hanya untuk sesuap
makanan.
Kedua, Orang Bakhil. Karena ia akan memutuskan hubungan di saat kita
kita memerlukan.
Ketiga, Pembohong. Karena ia akan menipumu. Karena ia akan
senantiasa menipumu.
Keempat, Orang Bodoh. Karena ia berkeinginan memberikan manfaat
bagimu, namun karena kebodohannya, ia jutru merugikanmu.
Kelima, Orang yang memutuskan tali silaturahmi. Karenanya, janganlah
berdekatan dengannya.
***
Memutus tali silaturahmi adalah sesuatu yang dilarang oleh agama
Islam. Dalam Q.S an-Nisa’: 1, Allah berfirman, “Dan bertaqwalah
kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-namaNya, kamu saling
meminta, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.”
Dalam kitab Ahkam al-Qur’an-nya, Ibnu al-Arabi menafsirkan ayat ini
dengan: “Takutlah kepada Allah untuk berdosa kepada-Nya dan takutlah
untuk memutus tali silaturahmi”.
Dari Abdullah bin Abi Aufa r.a. berkata, ketika sore hari pada hari
Arafah, pada waktu kami duduk mengelilingi Rasulullah saw, tiba-tiba
beliau bersabda, “Jika di majelis ini ada orang yang memutuskan
silaturahmi, silahkan berdiri, jangan duduk bersama kami.” Dan
ketika itu, diantara yang hadir hanya ada satu yang berdiri, dan
itupun duduk di kejauhan. Dan dalam waktu yang tidak lama, ia
kemudian duduk kembali.
Rasulullah bertanya kepadanya,”Karena diantara yang hadir hanya kamu
yang berdiri, dan kemudian kamu datang dan duduk kembali, apa
sesungguhnya yang terjadi? Ia kemudian berkata, “Begitu mendengar
sabda Engkau, saya segera menemui bibi saya yang telah memutuskan
silaturahmi dengan saya. Karena kedatangan saya tersebut, ia
berkata, “Untuk apa kamu dating, tidak seperti biasanya kamu dating
kemari.” Lalu saya menyampaikan apa yang telah Engkau sabdakan.
Kemudian ia memintakan ampunan untuk saya, dan saya meminta ampunan
untuknya (setelah kami berdamai, lalu saya datang lagi ke sini).
Lalu Rasulullah bersabda, “Kamu telah melakukan perbuatan yang baik,
duduklah, rahmat Allah tidak akan turun ke atas suatu kaum jika di
dalamnya ada orang yang memutuskan silaturahmi.”
Rasulullah pernah bersabda,”Tidak ada satu kebaikanpun yang
pahalanya lebih cepat diperoleh daripada silaturahmi, dan tidak aka
satu dosapun yang adzabnya lebih cepat diperoleh di dunia, disamping
akan diperoleh di akherat, melebihi kezaliman dan memutuskan tali
silaturahmi.”